Friday, 27 September 2013

June 2013


June 2013



Awal cerita kami sedang berlibur ke Magelang mengujungi orang tua kami tinggal disana. Beberapa hari di Magelang tiba2 ada Suara dalam hati yg begitu kuat berulang-ulang menyuruh saya untuk melakukan Test Pap Smear. Saya belum pernah melakukan Test Pap smear, bahkan bagaimana cara dan metodanya pun saya tidak paham. Semakin hari semakin kuat suara dalam hati saya ini. Semakin saya acuhkan justru semakin terdengar kuat dalam hati. Saya percayai suara ini adalahTuntunan dari Tuhan untuk saya pribadi. 

Segera setelah kami kembali ke Bali, kesesokan hari nya saya dan suami menemui Dokter Spog di RS  Siloam di Bali. Setelah berkonsultasi beberapa saat, segera saya melakukan test pap smear. Melakukan test Pap Smear ternyata tidak seburuk seperti apa yang saya bayangkan. Posisi saat pengambilan test tersebut sama hal nya seperti pemeriksaan kehamilan pada umum nya. Cukup sederhana, cepat & tidak begitu menyakitkan. Hasil lab akan diperoleh dalam waktu tiga hari

Selama 3 hari menunggu, saya mencari informasi tentang pap smear melalui internet.  Setiap kemungkinan hasilnya, akurasi, bahkan informasi langkah demi langkah tindakan yang harus dilakukan jika hasilnya tidak sesuai harapan.

Di hari ketiga saya & suami menemui doktor dan kami begitu terkejut & shock sy mengetahui hasil pap smer itu adalah: 
HGSIL: High-grade squamous intraepithelial lesions. Abnormal. 
Memang ini belum 100% bisa dikatakan sebagai cerifcal cancer, tetapi paling tidak  hasil ini menunjukkan adanya kemungkinan itu dan harus segera ditindaklanjuti secepat mungkin. Saya sudah mendapakan informasi bahwa memang kanker serfix sering disebut: "silent killer". Sangat tidak mudah diindikasi dan penyebarannya sangat cepat. Lebih menakutkan lagi  ketika saya tahu bahwa negara Indonesia ternyata adalah negara dengan kasus kanker serfix terbanyak di dunia.

Sebagai ibu seorang anak & istri saya sangat shock menerima hasil tersebut, apalagi saya sudah mengtahui semua informasi langkah selanjutnya apa yg harus saya jalani. Saya sudah sangat mengerti apa yang akan saya hadapi kedepan. Semua seperti terlihat jelas dalam pikiran saya., begitu menakutkan!

Kami dianjurkan untuk segera menemui dokter Spog specialist Onkologi dan dokter specialist seperti itu tidak ada di Bali, kami harus ke Jakarta atau ke Surabaya. Beberapa dokter dan rumah sakit disuggest oleh doktor.

Saat kembali ke rumah, sebagai wanita saya kecewa, takut, frustrasi….saya hanya menangis dan menangis… Saya belum pernah mengalami sakit-penyakit yang begitu serius sperti ini, bahkan dirawat dirumah sakit pun saya belum pernah.

Saya dan suami tak henti2 nya berdoa. Kami tidak mau mengambil keputusan dengan pengertian sendiri, kami terus berdoa bersama, menangis di kaki Tuhan, meminta kekuatan dan jalan terbaik. Saya merasa hubungan kami saat itu begitu dekat & erat.  Justru di saat persoalan seperti ini diijinkan terjadi, hubungan kami suami istri seperti sedang dipulihkan. Ketika kami doa sepakat meminta kesembuhan dan kekuatan dari Tuhan. Tiba2 saya merasa seperti ada yg menuntun saya begitu kuat, setahap demi tahap kami mendapatkan informasi yang sepertinya menuntun kami kemana kami harus melangkah.

Kami Berserah seutuhnya kepada Tuhan
Kami Serahkan hidup kami ke dalam Tangan Tuhan
Kami Serahkan sakit penyakit kami sepenuhnya kepada Tuhan
Kami tidak mau marah kecewa dengan kenyataan yg kami hadapi. 
SURRENDER ALL

Thank You JEUS.






Saturday, 21 September 2013

Cervical Cancer's Story

Ini kali pertama saya menulis di blog ini, bahkan secara jujur ini adalah tulisan pertama saya yang pernah saya posting melalui internet. Nama saya Yosi Amelia, dipanggil Lia. Asal dari Jakarta tapi sudah 15 tahun tinggal di Pulau Bali. Saya menikah dengan suami saya danielGABE 10 tahun lalu dan dikaruniai satu anak laki bernama Jerome.

Selama menikah saya pernah bekerja sebagai sekeretaris di sebuah villa di Kerobokan. Dua tahun bekerja di dunia perhotelan, setelah melahirkan putra kami, saya putuskan berhenti bekerja. Sempai saat ini kesibukan saya hanyalah sebagai ibu rumah tangga biasa.

Kondisi kehidupan kami cukup baik, dan setiap tahun Tuhan selalu tambahkan berkat-berkat baik jasmani maupun rohani kepada kami. Namun di tahun 2013 ini ada sesuatu yang luar biasa terjadi.
Keluarga kami mengalami cobaan sakit-penyakit. Dimulai dari suami saya yang tiba-tiba pingsan di Orchard Rd., Singapore February lalu sepulang dari meeting dan harus dibawa ambulance ke SGH (Singapore General Hospital). Belum usai ingatan tentang peristiwa itu. Juni lalu saya didiagnosa menderita Cervical Cancer. Awalnya diprediksi stadium awal, tapi kenudian ternyata sudah menyebar dan masuk stadium 3.

Begitu cepat peristiwa demi peristiwa ini terjadi dalam keluarga kami hanya hitungan 1 bulan dari test pap smear sampai saya harus menjalani "radical hiserectomi", hingga sekarang saya harus menjalani therapy: radiation sebanyak 25 x, Chemotherapy 5 x dan Brecky Therapy sebanyak 2 x di Pulau Penang, Malaysia. Saat saya membuat blog ini saya sudah dalam tahap 4 x chemotherapy & radiasi yang ke 18.

Setiap tahap peristiwa ini sampai proses therapy terasa begitu cepat tapi saya melewatinya tanpa ada rasa takut... saya merasakan tuntunan Tuhan begitu kuat dari awal ketika seperti ada suara di hati saya yang menyuruh saya untuk test pap smear. Dan setiap tahap cerita inilah yang ingin saya bagikan. Setiap peristiwa yang terjadi dalam perjuangan saya melawan cancer inilah yang menjadi alasan saya membuat blog ini supaya bisa jadi kekuatan atau paling tidak jadi informasi bagi yang mengalami hal serupa.

Setiap proses ini saya akan tulis di blog ini dan bagi yang membutuhkan informasi tambahan atau bantuan lainnya saya dengan senang hati akan membantu semampu saya. Tuhan memberkati...!